WeLcoMe to My BLog

Kamis, 19 Mei 2011

Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita

Dewi Sartika
R.Dewi Sartika lahir di cicalengka, Jabar. Beliau terdorong oleh keinginannya memajukan kaum wanita lewat pedidikan. Beliau menyampaikan rencananya mendirikan sekolah khusus untuk anak-anak putri kepada Bupati Bandung RA.A. Martanagara.Dewi Sartika, mendirikan sekolah khusus anak-anak putri. Sekolah istri, pada 16 Januari 1904. Para murid di beri pelajaran membaca, berhitung, menulis, menjahit, merenda dan menyulam, disamping pelajaran agama, pada 1914, sekolah istri berganti nama menjadi sekolah keutamaan istri, pengurus sekolah memperlebar kegiatannya. Mereka mendirikan sekolah-sekolah baru, baik di Bandung, maupun diluar Bandung.

Mengenal Emansipasi Wanita

Emansipasi berasal dari bahasa latin "emancipatio" yang artinya pembebasan dari tangan kekuasaan. Adapun makna emansipasi wanita adalah perjuangan sejak abad ke-14 M. dalam rangka memperoleh persamaan hak dan kebebasan seperti hak kaum laki-laki. Makna emansipasi wanita adalah perjuangan kaum wanita demi memperoleh hak memilih dan menentukan nasib sendiri.

Sampai kini, mayoritas wanita Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan sektor informal belum menyadari makna dari emansipasi wanita itu sendiri, akibat normatif terbelenggu persepsi etika, moral, dan hukum genderisme lingkungan sosio-kultural menjadi serba keliru. Belenggu budaya itulah yang harus didobrak gerakan perjuangan emansipasi wanita demi memperoleh hak asasi untuk memilih dan menentukan nasib sendiri.

Perjuangan R.A. kartini dan R.Dewi Sartika dalam medobrak keterbelengguan peribumi oleh penjajah merupakan pergerakan yang spektakuler bagi wanita Indonesia saat itu. Sebuah perang dengan cara moderat tanpa adu kekuatan fisik, akan tapi adu otak, adu harga diri. Tak berselang lama kebangkitan harga diri pribumi mulai naik hingga kita sebut sebagai jaman Kebangkitan Nasional, tidak hanya bangkit meruncingkan bambu, tapi juga meruncingkan pikiran, mengasah otak melalui kata-kata, baik di forum diskusi maupun di media cetak.



0 komentar:

Posting Komentar